Pertama kali bikin paspor. Harus ke Ibukota 12jam!

Assalamu'alaikum..
Oke, karena aku disuruh bikin paspor dari pihak detik. Akhirnya aku berangkat ke Palu pada tanggal 13 Januari 2018 bersama adikku.

Waktu itu kami dirumah hanya berdua, kebetulan ibuku sedang berada di luar kota karena gak mungkin ninggalin anak umur 6 tahun sendirian dirumah akhirnya aku bawa lah dia. Kita berangkat ke Palu.

Kenapa bikin paspor harus ke Palu ?

Oke baiklah, aku juga sebenarnya kurang mengerti dan kurang paham. Tapi faktanya, kantor imigrasi yang melayani pembuatan paspor hanya berada di Kota Palu. Di Tolitoli gak ada, kasian yah hiksss

Berangkatlah kami menggunakan rental (red:travel) sekitar jam 8 malam. Perjalanan dari Tolitoli ke Palu biasanya memakan waktu sekitar 10 sampai 12 jam. Tapi hari itu aku rasa supirnya merasa sedang berada di sirkuit balapan sehingga kami sampai dengan begitu cepat. Sekitar pukul 4 shubuh, kami sudah sampai di Kota Palu.

Aku pun beristirahat sejenak, lalu mandi dan bergegas menuju kantor Imigrasi Kota Palu yang berada di Jl. Tanjung Dako (kalo gak salah inget) gak jauh dari SMA N 2 PALU. Aku pergi menggunakan ojeg online, sesampainya disana ternyata belum terlalu banyak orang. Aku bertanya ke salah satu pengunjung yang datang.

"Bu, kalo pertama kali bikin paspor harus ngapain dulu ya?". Aku bertanya dengan sangat polos wkwk
Ibu itu pun menjawab "Ambil formulir dulu kesana." sambil menunjuk ke arah salah satu petugas kantor Imigrasi.

Karena aku baru bikin paspor, aku hanya tau persyaratan-persyaratan yg umum saja. Oh iyaa, persyaratannya yaitu:
1. Fotocopy KTP
2. Fotocopy KK
3. Fotocopy Akta Kelahiran/Buku Nikah/Ijazah (SD/SMP/SMA)
4. Surat Rekomendasi dari Kantor jika mempunyai pekerjaan.
5. Surat Rekomendasi dr Travel dan Kemenag (untuk yg umroh)
Dan jangan lupa utk poin 1 dan 3 harus dibw aslinya juga untuk diperiksa. Tp nanti dikembaliin lg kok. Tenang aja.
Nah, kalo dikota besar sudah ada aplikasi yg namanya Antri Paspor. Jadi kalian bisa ngambil nmr antrian dan nentuin kalian bs dtg jam berapa. Tp isi formulirnya ttp dikantor Imigrasi.
Formulirnya harus di isi sejelas-jelasnya. Sesuai dengan aturan yg tertera. Jangan lupa dibaca dulu yaa..

Aku pun berjalan ke arah petugas tersebut dan meminta formulir. Setelah dapat formulir, aku mulai membacanya dan ternyata ada beberapa persyaratan yang belum lengkap. Aku pun bertanya lagi kepada salah satu pengunjung.

"Pak, tempat fotokopi terdekat dari sini dimana ya?" tanyaku
Bapak itu menjawab "Ada disebelah sana, tapi agak jauh kayaknya".
Aku langsung berjalan mencari tempat fotokopi tersebut lalu kembali mengantri di Kantor Imigrasi.
Setelah mengisi dan berkas lengkap, aku tinggal menunggu panggilan. Karena Kantor Imigrasi Kota Palu yang sebelumnya terkena bencana alam, gempa dan tsunami jadi sekarang masih berada di kantor sementara yang tempatnya tidak terlalu besar. Dan panggilan antrian pun masih manual tanpa menggunakan microfon atau alat pengeras suara lainnya sehingga membuat beberapa orang tidak bisa mendengar dengan baik ketika nomor antriannya dipanggil, begitu juga denganku. Aku sampai bertanya kepada petugas dan ternyata nomor antrianku sudah lewat sangat jauh. Wkwk paraaaah

Setelah dipersilahkan untuk maju ke meja petugas, aku diminta untuk memperlihatkan berkas dan diberikan beberapa pertanyaan seperti ini:

Mau kemana?
Sama siapa?
Dalam rangka apa?
Berapa hari?
Pake travel?

Kelihatan simple, tapi ternyata rumit wkwk
Karena mereka mencurigai aku yang tidak memperlihatkan bukti bahwa aku menjadi salah satu pemenang program dari detikcom akhirnya aku dimintai surat rekomendasi langsung dari pihak detik.

Waktu itu, aku sedang datang bulan dan nada bicara warga Palu itu sangat berbeda dengan di Tolitoli. Aku sampai meneteskan air mata karena merasa dimarahi dan tidak dipercayai karena berkasnya kurang lengkap.

Beruntungnya waktu itu, aku bertemu dengan salah satu pengunjung yang akan mengambil paspornya. Dia menghiburku dan mengajakku makan siang terlebih dahulu sambil menunggu surat dari pihak detik. Akhirnya, kami pun bergegas mencari tempat makan. Baiknya kaka ini sampai membayarkan makananku. Alhamdulillah orang baik ada dimanapun ya. Diapun mengantarkanku pulang karena aku harus mengambil uang untuk pembayaran paspor tersebut.

Setelah menunggu, ternyata surat rekomendasi belum juga dikirimkan oleh Mas Shena dari pihak detik dan tetiba masuk email yang isinya adalah konfirmasi pemenang d'traveler of the year dengan menyuruh kami mengirimkan beberapa persyaratan.

Akhirnya aku memutuskan untuk memberikan print out bukti email tersebut sambil menunggu surat rekomendasi dikirim.

Kembalilah aku ke kantor imigrasi dan bertemu dengan petugas, lalu petugas menerima berkasku dan aku diberikan nomor antrian untuk sesi selanjutnya yaitu perekaman foto dan wawancara.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya tibalah waktunya aku dipanggil. Di dalam ditanya beberapa hal yang hampir sama dengan petugas diluar lalu difoto untuk Paspor.
Dan aku diberikan sejenis surat pengantar gitu untuk melakukan pembayaran paspor senilai Rp. 355.000,-. Pembayaran bisa dilakukan diseluruh bank dan di kantor pos. Paspor bisa diambil tiga hari setelah kita melakukan pembayaran.

Tiga hari berlalu, aku pun kembali ke kantor imigrasi untuk mengambil paspor. Daaan, jreng jadilah. Ternyata gini ya bentukannya paspor tuh wkwk (maap norak). Kalian juga bisa nonton videnya di youtube channelku, nih https://youtu.be/OmHZs7XU4y4

0 komentar:

Posting Komentar