Sabtu (07/04), aku dan teman-temanku pergi mendadak untuk camping di Dusun Tubele, pantainya dikenal dengan nama Niug Tubele Beach.
Setauku, Niug merupakan bahasa Tolitoli yang berarti pohon kelapa. Dipantai tersebut memang terdapat banyak pohon kelapa. Mungkin dengan alasan itu sang pemberi nama menamainya Niug. Tubele yaitu nama dusun dipantai tsb.
Uniknya disingkat menjadi NTB, NTB yang biasa orang kenal dengan Nusa Tenggara Barat tapi diTolitoli beda lagi, Niug Tubele Beach.





Niug Tubele Beach berada di Dusun Tubele, Desa Kalangkangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli - Sulawesi Tengah.
Dari pusat kota menuju NTB ini, diperlukan waktu sekitar ± 20 sampai 30menit saja ke arah Buol/Gorontalo.
Dulunya, pada masa hitznya (cieeeh, hitz wkwk), pantai NTB ini banyak didatangi pengunjung untuk sekedar mengabadikan foto, menunggu sunset dan bercanda tawa dengan teman-teman.
Kalo gak salah, dulu dsini terdapat beberapa fasilitas yang bisa digunakan oleh pengunjung. Salah satunya yaitu, hammock.
Sy pernah liat postingan foto dari teman-teman tentang NTB dan menara hammocknya yang keren.
Tetapi, karena sy 'kelamaan' di Bandung dan baru sempat nengokin kemaren. Eh ternyata si fasilitas dan menara² hammock itu udah gak ada lho. Sayang sekali, padahal sebenarnya tempatnya bagus kok..

Eh iyaa, waktu itu aku dan teman-temanku datang kesana sekitar jam 10 malam gitu hehe
Ada 3 motor, awalnya. Yang lainnya nyusul~
Kita mendirikan tenda, juga hammock disekitaran pohon kelapa gitu.




Beberapa minggu ini, aku mulai ketagihan camping. Bukan masalah mau foto-foto lalu diupload di instagram, direpost akun lokal ataupun nasional biar hitz..
Tapi,
Ini soal kebersamaan.
Menurutku sendiri camping itu salah satu kegiatan yang membuat kita bisa menjadi lebih akrab dengan teman meskipun hanya satu atau bahkan dua malam saja.
Kebersamaan itu bukan soal tempat guys, gak masalah tempatnya biasa aja, tempatnya dekat dr rumah, ataupun tempat yang mahal.
Kau bisa bebas bercerita pada teman-temanmu tanpa gangguan hp, bernyanyi bersama, bercerita tentang hal ini dan itu...

Pokoknya, seru guys!
Dan kalo kalian mau camping di NTB juga boleh nih, masalah foto juga gampang kok. Dikreasiin aja biar tetap keliatan keren meskipun ditempat yang sudah mainstream..




Oke gitu aja ya guys,
See yaa diperjalanan selanjutnya
Bagi para pecinta alam yang spesialisasinya ketinggian (ciaaah spesialisasi, dokter kali ah wkwk) pastinya akan sangat senang jika dapat berkunjung ke tempat ini.
Pasalnya pemandangannya tak kalah indah dengan puncak gunung yang bisa mencapai 2000 bahkan 3008 mdpl.
Namanya Bukit Asa. Lokasinya terletak di Desa Pangi, Kec. Baolan, Kabupaten Tolitoli. Mungkin jika yang terbiasa bepergian ke arah Palu sudah sering melewati daerah ini.
Spot baru yang dibuka yaitu, area camping untuk menunggu menyaksikan ribuan kabut pagi yang terkumpul hingga menjadi negeri diatas awan.

Dari pusat Kota Tolitoli, berjalan menuju ke arah desa pangi, melewati jalan ke pasar soping, menuju tambun, lewat dapalak dan seterusnya hingga sampai ke Desa Pangi diperlukan waktu sekitar ±30menit menggunakan sepeda motor. Karena di Tolitoli tidak ada macet layaknya di kota-kota besar jadi kamu aman
Ada sedikit tanjakan menuju Bukit Asa, disarankan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat yang mampu menanjak.
Lalu, sampai di lokasi menuju Bukit Asa, terdapat sebuah warung makan (ah aku lupa lagi tidak bertanya siapa nama pemiliknya). Nah, jika kendaraan anda ingin dibawa menuju lokasi camping, boleh-boleh saja. Tetapi jika tidak, maka simpanlah di warung makan tersebut dengan meminta izin terlebih dahulu kepada pemiliknya
Dari warung makan tsb, menuju ke lokasi camping, jika menggunakan kendaraan roda dua, hanya diperlukan waktu sekitar ±10menit. Jika berjalan diperlukan waktu sekitar ±25menit.
Lokasinya sebenarnya merupakan salah satu bagian dari kebun warga, tetapi karena sudah meminta izin terlebih dahulu untuk dibersihkan dan dirapihkan agar bisa digunakan camping. Maka sebelum camping, teman-teman datang terlebih dahulu untuk membersihkannya agar bisa digunakan camping.
Lokasinya cukup luas, kira-kira cukup untuk mendirikan 3 sampai 4 tenda dengan kapasitas maks tenda 3/4 org untuk tiga tenda. Kalau 4 tenda, bisa diisi dengan kapasitas 3/4 dua, dan 2/3 satu.
Eh iyaa maksudnya kapasitas 3/4 itu, tenda yang memiliki kapasitas 3 sampai 4 orang, begitupun dengan 2/3 kapasitas 2 sampai 3 org hehe

Sebenarnya jika hanya ingin sekedar berfoto, tak perlu camping pun bisa. Anda bisa datang shubuh hari dari rumah dan sampai pagi di Bukit Asa. Tetapi jika ingin lebih akrab dengan teman-temanmu, disarankan camping. Jangan lupa logistiknya harus lengkap





Ini penampakan dari kabutnya yang mulai turun dari sekitaranjam 6.40 am, sampai dengan sekitar ± jam 9. Puncaknya pada jam 7 menuju stengah 8. Kabutnya terkumpul semua hingga terlihat bak sedang berada diatas awan..












Gimana? Keren kaaan?
Sayang banget kalo kamu gak dateng kesini...
So, buat kamu yang suka ketinggian atau pengen nyobain gimana rasanya berada diketinggian dikelilingi ribuan kabut bak sedang berada di negeri diatas awan. Ayok, datang berkunjung ke Bukit Asa, gak harus nanjak jauh kayak ke gunung yang ribuan mdpl kok. Santayyyy
Ini cuma bukit, bukan gunung guys hehe
Apalagi, kalo yang motornya bisa naik sampai ke atas. Mantap pokoknyaa...



Kuyy, ajak teman-temanmu kesini. Camping juga seru. Pokoknya ditunggu di Tolitoli guys. Ditunggu di Bukit Asa...
See you
Bagai menemukan surga di Desa Terpencil..
Desa Diule merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tolitoli Utara, berbatasan dengan Desa Pinjan. Dari pusat kota Tolitoli diperlukan waktu cukup lama, sekitar 3/4jam dengan jarak ±80km.
Biasanya orang yang akan bepergian ke Kabupaten Buol ataupun Kota Gorontalo akan melewati desa ini. Namun, jika mereka hanya sekedar melewati desa ini tidak akan mengetahui bahwa didesa ini terdapat pantai yg begitu indah. Apalagi jika dipandang dari ketinggian.





Dari Desa Diule menuju Tanjung yg biasa disebut orang sekitaran memerlukan waktu sekitar 5/7menit menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat. Disana terdapat warung makan ambal makanan khas kabupaten Buol yang terbuat dari Sagu dan ikan. Jika kalian ingin menyantap ambal sambil menikmati pemandangan desa diule dari atas puncak, kalian cukup berhenti sejenak dan mampir ke salah satu warung makan yg ada disekitaran tanjung.

Jika hanya ingin sekedar berfoto, disamping warung makan tsb terdapat beberapa spot foto yang 'instagramable' banget.
Selain itu pantai Diule juga mempunyai struktur pasir yang lembut dan bersih. Pantainya cukup sepi, terlihat hanya warga sekitaran yang berlarian di pantai tersebut.

Untuk menuju pantai, terdapat jembatan dermaga yang terbuat dari kayu, dan juga terdapat beberapa pohon kelapa menjulang tinggi di sekitaran pantai diule ini.





Pokoknya kalo mau ke Buol atau ke Gorontalo dari Kota Tolitoli ataupun Palu pasti melewati Desa Diule tsb. So, jangan lupa mampir guys
Lumayan buat bagusin feeds instagram kamu